Sido Muncul atau yang lebih dikenal dengan nama bekennya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham (SIDO), melaporkan kenaikan laba bersih +21.7% (YoY) pada tahun 2019, hasil ini melanjutkan kinerja impresifnya sejak tahun 2017 lalu, dimana kenaikan laba bersih tiap tahunnya hampir selalu di atas 10%, sebagai contoh:
- 2017 (11%)
- 2018 (24.3%)
Hasil impresif ini benar-benar di hasilkan dari bisnis utama SIDO yang terdiri dari tiga segmen usaha, yakni: herbal dan suplemen, obat-obatan, makanan, serta minuman. Bagi kalian yang belum mengetahui SIDO perusahaan apa, Tolak Angin minuman herbal yang cukup familiar itu adalah salah satu produknya.
Segmen Bisnis SIDO
Sumber: Perusahaan
Investasi Apa Yang Sedang SIDO Lakukan?
Berdasarkan ringkasan bisnis yang perseroan laporkan hingga triwulan-III tahun lalu, saat ini SIDO sedang mengembangkan Pabrik COD-II yang lebih terfokus untuk memproduksi produk yang dijual cepat, sedangkan di Pabrik COD-I di fokuskan untuk prouduk volume rendah dan produk baru. Selain itu, beberapa poin penting seperti:
- Kontribusi ekspor akan ditingkatkan menjadi 5%-6% dari total penjualan di 2019
- Registrasi produk (sedang diusahakan) di beberapa Negara Asia Tenggara, dan bersiap memasuki pasar baru di tahun-tahun mendatang.
- Pada bulan Oktober 2019, SIDO dengan Mizanain Trading & Marketing telah menandatangani kontrak perdagangan untuk kerja sama dalam mendistribusikan produk-produk Sido Muncul di Arab Saudi.
Mengapa Bisnis SIDO Menjanjikan?
Kinerja Keuangan SIDO
Sumber: Bloomberg
Jika melihat tabel di atas, jelas SIDO bukan perusahaan abal-abal. Di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stagnan dalam empat tahun terakhir 2016-2020 (5%-5.3%), SIDO malah mampu membukukan pertumbuhan laba bersih rata-rata dalam tiga tahun terakhir rata-rata +19%. Performa ini jauh di atas industri yang hanya (+5%/+7%), dan jangan lupa, perusahaan ini juga getol bagi dividen tiap tahunnya.
Menurut buku Dummies Value Investing ada beberapa hal yang mesti dilihat investor dalam melihat saham tersebut menarik untuk jangka panjang atau sebagai acuan investasi:
- Profit, laba bersih dan arus kas operasional yang melebihi persyaratan modal merupakan indikasi penting,
- Investasi Modal Secara Produktif, jika sebuah perusahaan dapat menginvestasikan modal tambahan secara produktif, dengan pengembalian yang lebih besar daripada hanya memasukkannya ke bank-maka itu merupakan sinyal yang sangat positif. Dan SIDO dalam rentang (2016-2018) kenaikan capital expenditure (CAPEX) +180%. Fantastis.
- Kenaikan Produktivitas dan Penurunan Biaya, sebuah bisnis yang bagus jika mampu mengoptimalkan aset-nya dan menciptakan banyak produk dari input yang dihasilkan. Jika mampu seperti itu, maka tinggal tunggu waktu saja perusahaan akan mengeruk untung.
Dari beberapa kriteria di atas, maka kita bisa melihat hal yang sejalan dengan fakta hasil kinerja SIDO saat ini.
Skenario Umum Value Investing
Ada beberapa skenario yang dapat digunakan dan mendekripsikan dengan kondisi perusahaan yang bisa menjawab ke arah mana perusahaan tersebut akan berjalan. Dari beberapa skenario yang dijabarkan di dalam buku value investing, SIDO cukup relevan dengan Asset Play. Apa itu?
Asset Play memperlihatkan bahwa perusahaan memiliki neraca yang kuat dan memiliki nilai perusahaan yang melebihi nilai sahamnya, salah satu sinyal yang bisa dilihat ialah besarnya ketersediaan kas melebihi angka utangnya. Pada tahun 2019, kas dan setara kas SIDO sebesar Rp 864 miliar, dan tebak berapa jumlah hutangnya? Cuma Rp 472 miliar! Jadi nilai kasnya 1.83x lebih besar dari jumlah hutangnya. SIDO sendiri mampu membukukan laba bersih Rp 807 miliar tahun 2019, atau sudah 2x dari jumlah hutangnya.
Bagaimana dengan modalnya? Hingga akhir 2019 lalu, SIDO memiliki modal di angka Rp 3 triliun. Tentu dengan angka tersebut, ruang likuiditas dan solvabilitas yang dimiliki oleh SIDO sangat lebar, dengan kata lain SIDO memiliki banyak rencana/strategi untuk mendapatkan modal kerja dengan berbiaya murah.
Bagaimana Dengan Valuasi Saham SIDO?
Sumber: Stockbit
Dengan harga saat ini, valuasi SIDO berada di +1 PE Standar Deviasi 3 tahun, artinya lumayan premium tapi juga tidak mahal-mahal amat. Jika dibandingkan dengan sektor dan industri-nya PE ratio SIDO berada di level yang sama (23.40x/21.04x/22.45x). Namun jika berdasarkan PE Band harga saham SIDO masih memiliki peluang untuk bergerak naik lagi, merespon hasil laporan keuangan yang positif, dengan target Rp 1,400/saham.
Tags:
SAHAM